HarianMakassar.com, Makassar – Ketua Umum Jendela Pendidikan Nusantara (JPN) Pusat, Julia Putri Noor angkat bicara terkait viralnya video anak-anak sekolah yang batal tampil dalam acara HUT Kota Makassar ke 415 tahun di Karebosi, Rabu (09/11/2022) malam.
Dalam keterangan persnya, Julia mengatakan sangat menyayangkan insiden tersebut. Ia menuturkan apa yang dialami anak-anak itu merupakan sebuah perlakuan yang tidak adil pada anak.
“Harusnya Perhatian mereka lebih fokus pada persiapan anak. Anak-anak itu harus diutamakan ketika ingin tampil. Karena mereka itu berbeda dengan orang dewasa. Jadi jangan lebih mengutamakan orang dewasa yang tampil.” tuturnya, kamis (10/11/22)
Ia juga sangat menyayangkan kenapa pihak panitia penyelenggara tidak bisa mempertimbangkan bagaimana persiapan dari si anak. Mulai dari latihannya, sewa pakaiannya dan juga transportasi mereka.
“Ini yang kami sangat sayangkan. Kenapa panitia penyelenggara tidak bisa mempertimbangkan bahwa persiapan anak-anak itu kan pasti jauh hari sudah latihan. Belum sewa pakaian mereka, belum biaya transportasi mereka yang mana belum tentu ditanggung oleh pemerintah. Bahkan pelajaran mereka dan jam istirahat mereka sudah terganggu. Tapi ujung-ujungnya mereka dikecewakan”, ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pernah mendapat apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai Kota Layak Anak (KLA) 2022 Kategori Nindya. Sangat berseberangan dengan insiden perayaan HUT Kota Makassar yang digelar di lapangan Karebosi.
“Apa pun alasannya, itu sudah menyakiti hati dan perasaan anak. Bisa dibayangkan tidak rasa sakit mereka? Kita tidak boleh semena-mena dong. Makassar kan sudah pernah dapat penghargaan sebagai kota layak anak. Kok bisa terjadi seperti ini?” ketusnya.
Untuk itu, ia berharap ke depan Pemerintah kota Makassar lebih mengedepankan kepentingan anak dari kepentingan orang dewasa.
“Kita berharap pemerintah kedepannya lebih mengapresiasi kepentingan anak dan lebih mengedepankan kebutuhan anak. Pemerintah harus lebih mengistimewakan mereka dalam hal apapun. Kasihan mereka sudah siap perform tapi dikecewakan. Saya harap ini tidak terulang lagi.” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa JPN mempunyai Slogan “CEGAH, DIDIK DAN DAMPINGI” yang selalu konsen terhadap edukasi anak, mencegah tindakan yang dapat merugikan anak dan mendampingi anak jika mempunyai persoalan atau kasus kekerasan pada anak. (*)