Menu

Mode Gelap
 

Kesehatan · 14 Jun 2022 12:12 WIB ·

Subvarian Baru Omicron Terdeteksi, Pemerintah Imbau Masyarakat Agar Waspada


 Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden Perbesar

Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden

HarianMakassar.com, JakartaPemerintah terus mengamati munculnya kasus Covid-19 subvarian Omicron baru yaitu BA.4 dan BA.5 di Tanah Air. Meskipun kasus positif masih terkendali, Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian baru virus tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden pada Senin, 13 Juni 2022.

“Bapak Presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita hati-hati, karena kewaspadaan kita, konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia,” ucap Menkes.

Menkes mengatakan bahwa Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus di berbagai negara. Namun, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.

“Kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di Delta dan Omicron,” jelas Menkes.

Selanjutnya, Budi mengonfirmasi bahwa terdapat 8 kasus Omicron subvarian terbaru di Indonesia. Dari 8 orang yang tertular BA.4 dan BA.5 tersebut, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksinasi booster. Sementara itu, 7 pasien lainnya sudah mendapatkan vaksinasi booster dan semua tanpa gejala atau bergejala ringan.

Menkes menambahkan, berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi Covid-19 di Indonesia masih relatif baik dibandingkan negara lainnya. Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, sementara Indonesia masih ada di angka 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Positivity rate-nya juga WHO mengasih standar 5 persen, kita masih di angka 1,36 persen. Reproduction rate atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1, yang relatif perlu dimonitor kita masih di angka 1,” lanjutnya.

Namun, Menkes menuturkan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus yaitu dengan mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster) dan disiplin dalam penggunaan masker.

“Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman, setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster. Sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman,” ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga akan kembali melakukan sero survei sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk ke depannya.

“Tidak ada ruginya kita bersikap hati-hati dan waspada, malah itu benar-benar bisa melindungi kita dan orang lain dan bisa menjaga kesinambungan dari pertumbuhan ekonomi kita,” ucap Menkes.

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pj Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat dan Swasta Proaktif Atasi Stunting

14 September 2023 - 06:50 WIB

Pj Sekprov Sulsel Bahas Target Akreditasi RS dengan BPJS Kesehatan

13 September 2023 - 09:46 WIB

Aksi Sosial Donor Darah HUT Ke-23 Lion Air di Makassar Kumpulkan 100 Kantong

22 Juni 2023 - 13:58 WIB

Ditreskrimsus Polda Sulsel Pantau Peredaran Obat Sirup di Rumah Sakit dan Apotik

22 Oktober 2022 - 06:43 WIB

Sekda Jeneponto Pantau Vaksinasi Ternak yang Terindikasi PMK di Desa Beroanging

21 Juli 2022 - 07:22 WIB

IAI Makassar Gelar Webinar : Pharmapreneur Kosmetik dan Maklon, Serta Regulasi Kosmetik di Indonesia

27 Mei 2022 - 09:11 WIB

Trending di Kesehatan