Makassar, HarianMakassar.com – Bank sampah merupakan program pengelolaan sampah berbasis komunitas yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah dengan mendaur ulang sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. Konsepnya sederhana: masyarakat membawa sampah yang telah dipilah ke bank sampah, kemudian sampah tersebut ditimbang dan ditukar dengan uang atau poin yang nantinya dapat ditukar dengan barang.
Bank sampah telah muncul sebagai solusi inovatif dalam mengatasi masalah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Konsep yang sederhana namun efektif ini mengajak masyarakat untuk memilah sampah sejak dari sumbernya. Sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini memiliki nilai ekonomi ketika dikumpulkan dan dikelola dengan baik di bank sampah.
Prosesnya dimulai dari rumah tangga. Masyarakat diajak untuk memilah sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, kertas, dan logam, kemudian dibawa ke bank sampah. Di sini, sampah akan disortir lebih lanjut, dibersihkan, dan diproses sesuai jenisnya. Setelah melewati proses pengolahan, sampah tersebut dijual kepada pengepul atau industri daur ulang.
Bank sampah bukan hanya solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di TPA, tetapi juga langkah nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, bank sampah dapat menjadi gerakan masif yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan perekonomian.
Di Kota Makassar, implementasi bank sampah semakin berkembang dengan adanya dukungan dari pemerintah dan berbagai komunitas peduli lingkungan. Program ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang berpartisipasi. Selain itu, bank sampah turut berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampaknya terhadap lingkungan.
Keberadaan bank sampah di Kota Makassar memiliki potensi besar untuk menjadi solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah. “Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, bank sampah dapat menjadi model pengelolaan sampah yang efektif dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan berbagai pihak, bank sampah di Kota Makassar berpotensi menjadi model pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di berbagai daerah lain. Solusi ini membuktikan bahwa dengan keterlibatan aktif masyarakat, permasalahan sampah dapat diminimalkan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Nuraida Latif, S.T., M.Kom., Akademisi Universitas Teknologi Akba Makassar (UNITAMA) dan pemerhati lingkungan.