HarianMakassar.com, Jakarta – Jumlah kasus covid-19 terus menurun di Indonesia. Walaupun begitu kewaspadaan dan kehati-hatian tetap masih diperlukan untuk mengantisipasi dari meluasnya penularan. Untuk itulah Sekretariat Presiden tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Setelah berkoordinasi dengan Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden, dan juga Tim Dokter Kepresidenan, kami masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan istana,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Selasa (15/3).
Heru juga menjelaskan tamu yang akan bertemu dengan Jokowi diwajibkan untuk melakukan swab PCR sehari sebelumnya atau masih dalam rentan waktu 24 jam dari hasil tes PCR terakhir. Ketentuan tersebut kata Heru, nantinya tidak hanya diterapkan untuk tamu-tamu Jokowi yang akan bertemu di Istana saja, tapi juga saat Jokowi melakukan kunjungan kerja.
“Untuk itu kami mohon pengertian para pejabat di daerah, baik gubernur, bupati, walikota dan para tokoh masyarakat yang akan menyambut atau mendampingi Presiden saat berada di daerah agar melakukan swab PCR terlebih dahulu,” bebernya.
Hal ini juga telah diingatkan Biro Protokol Sekretariat Presiden kepada protokol pemda, dan juga pihak-pihak yang akan bertemu dengan Jokowi. Heru pun mohon maaf kepada para pejabat atau tokoh masyarakat di daerah yang terpaksa ditolak lantaran hanya menunjukan swab antigen.
“Oleh karenanya, kami memohon maaf jika ada pejabat maupun tokoh masyarakat di daerah yang terpaksa kami tolak untuk mendampingi Bapak Presiden karena hanya menunjukkan hasil swab antigen,” pungkasnya.