Maros, harianmakassar.com – Tim Pengabdian Masyarakat Pemula tahun 2023 oleh Dosen Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan (FAPERTAHUT) Universitas Muslim Maros (UMMA) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan kali ini bekerjasama dengan Kelompok Taruna Tani Kampoeng Ce’de dan digelar di Kelurahan Allepolea Kecamatan Lau, Maros (17/08/2023).
Pengabdian Masyarakat ini berbentuk pelatihan olahan tanaman Indigofera sebagai pakan berprotein tinggi. Kegiatan ini didanai melalui Hibah Pengabdian kemendikbudristek Tahun Anggaran 2023 dengan tim pengusul yang diketuai oleh Ibu Dr. Ir. Nirawati, S.Hut., M.Hut., IPM, dan anggotanya terdiri dari Dr. Hadija, SP., dan Mirnawati, S.Pt, M.Si., serta tiga mahasiswa FAPERTAHUT UMMA.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan UMMA, Anggota Kelompok Taruna Tani Kampoeng Ce’de, Dosen dari Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Maros, Perwakilan dari UPT. KPH Bulusaraung, dan Petani Milenial dari Tompobulu. Selama kegiatan dilakukan pelatihan terkait Tanaman Indigofera sebagai sumber pakan lokal berprotein tinggi untuk Ikan Nila, serta pelatihan Digital Marketing dan Manajemen Pemasaran yang dipresentasikan oleh pemateri yang memiliki kompetensi di bidangnya. Selain pelatihan, kegiatan juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan alat kepada kelompok Taruna Tani, seperti mesin pres, mesin penjahit karung, baskom, skop, gerobak, ember, dan plastik kemasan. Pula penandatanganan MoU antara Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Universitas Muslim Maros dengan Kelompok Taruna Tani Kampoeng Ce’de.
Ketua Tim Pengusul Pengabdian Masyarakat, Nirawati mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini sebagai solusi kepada mitra binaan dalam meningkatkan skill para petani dalam mengolah pakan Indigofera serta pengembangan jaringan pemasaran.
“Selama ini kita temukan beberapa kendala yang dihadapi oleh kelompok mitra saat ini adalah masih minimnya optimasi diversifikasi olahan Tanaman Indigofera sebagai sumber pakan lokal berprotein tinggi, sehingga dibutuhkan pemanfataan teknologi informasi serta pengembangan jaringan pemasaran sebagai penguatan dalam meningkatkan kesejahteraan para petani”. Ungkap Akademisi UMMA ini.
Lebih jauh, Nirawati menambahkan bahwa Tanaman Indigofera dikenal sebagai sumber pewarna alami dan kini menarik perhatian sebagai sumber pakan lokal berprotein tinggi untuk ternak dan ikan, dengan kandungan protein sekitar 26 – 31% serta kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium.
“Kita sangat berharap, penggunaan tepung indigofera dalam pakan diharapkan dapat mengurangi penggunaan tepung ikan dan bungkil kedelai, serta mengurangi ketergantungan pada pakan impor yang mahal. Optimasi diversifikasi olahan Tanaman Indigofera sebagai pakan berprotein tinggi memiliki peran penting dalam mendorong peningkatan ekonomi lokal dan masyarakat Kabupaten Maros secara keseluruhan”, paparnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Kampung Ce’de, Imran Saputra mengapresiasi kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh FAPERTAHUT UMMA. Imran berharap pelatihan dan support pengembangan Indigofera penting untuk terjalin kolaborasi multipihak dalam meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, maupun pembudidaya ikan.
“Pengolahan Indigofera ini kami telah mulai sejak 2019, sebagai terobosan dalam meminimalisir biaya operasional petani maupun pengusaha. Indigofera ini juga ramah lingkungan dan bisa tumbuh dimana saja. Sangat cocok untuk alternatif pakan”, Tutup Imran yang juga sebagai Wakil Ketua Pemuda Tani HKTI Maros.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan MoU Kerjasama antara kelompok tani Kampung Ce’de dan Dekan FAPERTAHUT UMMA dalam pengembangan Indigofera.
