HarianMakassar.com, Makassar – Aliansi BEM Sejajaran Perintis kemerdekaan kembali turun kejalan untuk melaksanakan unjuk rasa menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Aliansi yang tergabung dari berbagai elemen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini terdiri dari BEM STMIK AKBA Makassar, BEM STIM LPI Makassar, BEM STIE LPI Makassar, serta BEM Politeknik Multimedia Makassar yang terletak sepanjang jalan perintis kemerdekaan.
Demonstrasi yang berlangsung hari senin, 11 april 2022 tersebut berjalan dengan tertib meskipun mengakibatkan terjadinya kemacetan sepanjang jalan perintis kemerdekaan sehingga banyak warga yang terhambat dalam melakukan perjalanan.
Aksi unjuk rasa ini menyampaikan 7 sikap terhadap pemerintah diantaranya menolak secara tegas penundaan pemilu dengan cara mendesak presiden jokowi menyatakan sikap penolakan terhadap penolakan pemilu dan perpajangan masa jabatan presiden.
Menurut Laode Muhammad Yuslan yang juga Jendral Lapangan bahwa kami juga mendesak agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok sembako yang ada di pasaran, menurunkan harga BBM, menstabilkan kembali nilai pajak serta usut tuntas para mafia minyak goreng yang telah menyebabkan terjadinya kelangkaan dan harga yang mahal.
Jika merujuk pada undang undang dasar maka jabatan presiden maksimal dijabat selama dua periode dimana setiap periode itu berlangsung selama 5 tahun dan dilakukan pemilihan kembali. Begitu pula dengan pemilihan umum (PEMILU) yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Oleh karena itu bedasarkan UUD 1945 maka masa jabatan presiden dan legislatif akan berakhir ditahun 2024 sehingga harus tetap diadakan pemilu dan tidak ada alasan untuk menunda atau melakukan pelanggaran konstitusi negara.
Berdasarkan jadwal yang telah disampaikan oleh KPU dan telah diputuskan bersama bahwa pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 mendatang dan dilanjutkan dengan pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak ditahun yang sama.