HarianMakassar.com – Jakarta – Ahli dari Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) Christina Johnson mengungkapkan ada sejumlah sayuran yang bisa tumbuh baik di luar angkasa. Hal itu pun dikaitkan dengan potensi terjaganya pasokan gizi jika manusia membuat koloni di Mars.
tiga jenis sayuran yang sejauh ini bisa tumbuh di stasiun luar angkasa internasional (ISS). Mayoritas sayuran tersebut berjenis sawi, yang salah satunya disebut mizuna.
“Salah satu tanaman yang bisa tumbuh dengan baik adalah mizuna. Itu sejenis tanaman sawi yang bisa tumbuh sangat baik di segala jenis medium sejak kami menumbuhkannya di luar angkasa,” kata Christina seperti dilansir situs resmi NASA.
Christina menambahkan dua tanaman lainnya yang bisa tumbuh dengan baik adalah salad naga dan salad merah. Kedua tanaman itu pun diungkapkan Christina memiliki penampilan yang unik.
Tak hanya itu, rasanya juga enak. “Rasanya benar-benar enak. Sayuran-sayuran itu punya rasa yang lebih netral,” katanya.
Hanya saja, wanita yang sedang menempuh studi pasca-doktoral di Kennedy Space Center itu menuturkan masalah utama dalam menumbuhkan makanan atau tanaman di luar angkasa adalah ketersediaan aliran udara serta cahaya.
“Kita perlu membawa lampu sendiri, kita menggunakan lampu LED, karena sangat ringan, dan kita dapat membawa lampu yang tepat yang kita inginkan, kemudian kita juga harus memikirkan aliran udara,” katanya.
Elemen yang juga penting adalah ketersediaan air. Menurut Christina, tanaman akan kesulitan tumbuh jika tak ada air. “Mereka akan sangat menderita jika mendapat sedikit air,” kata Christina.
Terkait kemungkinan tanaman hidup di Mars, Christina menuturkan para ahli masih mengujicobanya di Bulan. Pasalnya, Mars punya jarak yang lebih jauh dengan Bumi ketimbang Bulan.
Karena itu, tanaman pokok lebih cocok dibawa ke planet tersebut. Pasalnya, jarak yang jauh bisa membuat kandungan gizi dalam tanaman hilang.
“Ketika kita bicara soal Bulan, mudah untuk menyuplai kembali makanan dari Bumi. Tetapi ketika bicara soal Mars, sangat sulit untuk mengisi ulang stoknya,” katanya.
“Ketika bicara soal Mars, kita bicara soal tanaman pokok. Mungkin kita bicara soal nasi atau kentang atau ubi,” ujar Christina menambahkan.
Obyek Penelitian
Mars boleh dibilang menjadi planet yang paling sering diteliti manusia. Itu dikarenakan jarak yang lebih dekat dengan Bumi dibanding planet lain.
Salah satu pihak yang getol mewacanakan kehidupan di Mars adalah Elon Musk dengan SpaceX miliknya. Meski planet tersebut memiliki temperatur yang cukup dingin, SpaceX cukup yakin dapat menghangatkannya.
Dikutip dari laman resmi SpaceX, kondisi atmosfer yang terbentuk dari karbon dioksida disertai nitrogen dan argon (Ar) juga memungkinkan untuk tumbuhnya tanaman.
“Planetnya agak dingin, tetapi kita bisa menghangatkannya. Atmosfernya mayoritas diisi CO2 yang berarti kita bisa menanam tumbuhan setelah mengompres atmosfer Mars,” tulis pernyataan SpaceX.