HarianMakassar.com, Maros – Sungguh miris nasib nelayan di Desa Pajukukang kecamatan Bontoa pasalnya harga kepiting yang sempat menembus angka Rp. 80.000/Kg sekarang hanya dibeli oleh pengumpul seharga Rp.13.000/Kg.
Menurut salah seorang nelayan yang tidak mau disebutkan namanya diwawancarai diatas kapalnya, minggu (21/08/2022) mengatakan nelayan kecil semakin susah untuk mencari nafkah dilaut. Harga kepiting yang sangat murah sementara bahan bakar solar sangat susah didapatkan
“Padahal ada dua SPBN yang beroperasi di desa Pajukukang, cuma yang jadi soal, operator yang menjadi penjaga di SPBN tidak melayani pembelian literan namun yang dilayani hanya nelayan besar pembeliannya per drum”, ungkapnya.
Sangat tidak masuk akal bagi nelayan kecil kalau yang dilayani hanya pembelian besar dan diluar kemampuannya untuk membeli satu drum
“Karena pendapatan kami dari hasil melaut sangat kecil. Saat ini demi bisa melaut kembali kami harus keluar ke SPBU di Tambua yang jaraknya kurang lebih 15 kilo meter dari Pajukukang. Maka dari itu kami butuh perhatian pemerintah kabupaten dalam menyelesaikan persoalan ini agar kami bisa membeli langsung ke SPBN”, harapnya.